Awal tahun 1900-an,petani di Asia mengamati bebrapa semain padi mereka tumbuh tinggi dan rapuh hingga rebah sebelum berbunga. Pada 1926, Ewiti Kurosawa ahli patologi tumbuhan asal Jepang menemukan bahwa suatu fungi dari genus Gibberella menyebabkan ‘penyakit semaian yang aneh ini’. Pada tahun 1930-an, para saintis Jepang menentukan bahwa fungi penybab pemanjangan berlebih dari batang padi menyekresikan suatu zat kimia, yang diberi nama giberelin. Pada tahun 1950-an, para penliti menemukan bahwa tumbuhan juga mengahsilkan giberelin (GA).
Tempat- tempat produksi utama giberelin:
- Meristem kuncup apikal dan tunas
- Daun muda
- Biji yang sedang berkembang
1. Merangsang pemanjangan batang
Di batang, giberelin merangsang pemanjangan sel dan pembelahan sel. Salah satu hipotesis menyatakan bahwa giberelin mengaktivasi enzin- enim yang melonggarkan dinding- dinding sel sehingga memfasilitisasi masuknya protein- protein ekspansin. Dengan demikian, giberelin dapat bekerja bersamaan dengan auksin untuk mendorong pemanjangan batang.
internodus Arabidopsis memanjang secara cepat saat tumbuhan beralih ke pertumbuhan reproduktif yang memproduksi giberelin dalam jumlah besar |
2. Pertumbuhan buah
Pada banyak tumbuhan, auksin maupun giberelin harus ada agar buah berkembang.
buah anggur Thompson (sebelah kanan) tumbuh lebih besar setelah diberi giberelin |
3. Germinasi
Embrio biji adalah sumber giberelin yang kaya. Stelah air diimbibisi, pelepasan giberelin dari embrio memberi sinyal bagi biji untuk mengakhiri dormansi dan mulai bergerminasi
Sumber: Biologi Campbell Jilid 2
Wah! mantap artikelnya,
ReplyDeleteSalam DAHSYAT dari Pak Pandani
http://pak-pandani.blogspot.com