1.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Nilai dan Peran Guru Penggerak

Tujuan Pembelajaran Khusus:
  1. CGP dapat mengetahui hubungan antara emosi, cara kerja otak dan pembentukan nilai-nilai dalam diri seseorang.
  2. CGP dapat mengetahui bagaimana nilai-nilai dapat bertumbuh lewat keteladanan dan pembiasaan perilaku yang konsisten di suatu lingkungan.
  3. CGP dapat menjelaskan pemahaman mengenai Profil Pelajar Pancasila
  4. CGP dapat menjelaskan pemahaman mengenai Peran Guru Penggerak sebagai Pendorong Transformasi Pendidikan
  5. CGP dapat menjelaskan pemahaman mengenai nilai-nilai yang perlu dimiliki oleh seorang Guru Penggerak.
Pengantar
Selamat datang di sesi pembelajaran kedua!

Dalam sesi ini, Anda akan melakukan aktivitas yang berbentuk paparan materi. Anda secara mandiri akan berproses dengan materi-materi terkait dengan Nilai dan Peran-peran seorang Guru Penggerak. Di beberapa bagian ada beberapa pertanyaan yang harus Anda jawab, yang mendukung pemahaman Anda.

A. PEMBENTUKAN NILAI DIRI

Suka atau tidak, di luar kelebihan dan kelemahannya, baik atau tidak karakternya, guru sudah terlanjur dipandang sebagai orang yang dapat diteladani di tengah masyarakat kita. Guru sesungguhnya memiliki kesempatan untuk menjadi teladan bagi muridnya. Kini, pilihannya adalah memanfaatkan kesempatan itu dengan sengaja atau membiarkannya lewat begitu saja dan tidak melakukan apa-apa. Menjadi teladan harus diusahakan secara sadar.


Menonton Video Diagram Identitas Gunung Es

Lumpkin (2008), menyatakan bahwa guru dengan karakter baik mengajarkan murid mereka tentang bagaimana keputusan dibuat melalui proses pertimbangan moral. Guru ini membantu muridnya memahami nilai-nilai kebaikan dalam diri mereka sendiri, kemudian mereka mempercayainya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari siapa mereka, hingga kemudian mereka terus menghidupinya. Guru dengan karakter yang baik melestarikan nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat melalui murid-murid mereka.


Guru adalah tukang kebun, yang merawat tumbuhnya nilai-nilai kebaikan di dalam diri murid-muridnya. Guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan lingkungan di mana murid berproses menumbuhkan nilai-nilai dirinya tersebut. Dengan demikian, guru patut mengembangkan lingkungan yang sifatnya fisik (ekstrinsik) dan yang sifatnya psikis (intrinsik).

Emosi adalah bagian utama dari lingkungan yang sifatnya psikis dan intrinsik yang dapat dipengaruhi dan harus dipertimbangkan pengembangannya oleh guru. Dalam rangkaian modul Pendidikan Guru Penggerak ini aspek emosi akan dibahas tersendiri dengan lebih detail dalam modul Pembelajaran Sosial Emosional.

Menonton video pendek Eskalator dan Cara Kerja Otak

Lewat video ini Anda diajak mengeksplorasi dua sistem kerja otak “3-in-1” manusia secara singkat untuk memelajari bagaimana manusia tergerak, bergerak, dan menggerakkan. Guru adalah manusia yang senantiasa berusaha untuk menggerakkan manusia lainnya. Oleh karena itu, guru harus lebih dulu sadar bagaimana dirinya tergerak, kemudian memilih untuk bergerak dan akhirnya menggerakkan manusia yang lain.

B. PROFIL PELAJAR PANCASILA

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, pada modul sebelumnya kita sudah mempelajari mengenai filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dinilai masih relevan untuk diterapkan pada dunia pendidikan saat ini. Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Ki Hadjar Dewantara juga mengemukakan bahwa dalam proses menuntun, anak perlu diberikan kebebasan dalam belajar serta berpikir, dituntun oleh para pendidik agar anak tidak kehilangan arah serta membahayakan dirinya. Semangat agar anak bisa bebas belajar, berpikir, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan berdasarkan kesusilaan manusia ini yang akhirnya menjadi tema besar kebijakan pendidikan Indonesia saat ini, Merdeka Belajar.

Semangat Merdeka Belajar yang sedang dicanangkan ini juga memperkuat tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, dimana Pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Kedua semangat ini yang kemudian memunculkan sebuah pedoman, sebuah penunjuk arah yang konsisten, dalam pendidikan di Indonesia. Pedoman tersebut adalah Profil Pelajar Pancasila (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020).


C. PERAN GURU PENGGERAK

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, pada paparan sebelumnya kita sudah mengenali Profil Pelajar Pancasila. Untuk bisa mewujudkan Profil Pelajar Pancasila tersebut, dibutuhkan pendidik yang terampil dan berkompeten sehingga mampu berkontribusi secara aktif sesuai mewujudkan profil tersebut. Pada bagian ini kita akan membahas peran yang perlu Anda hidupi sebagai Guru Penggerak yang mendukung perwujudan profil pelajar Pancasila tersebut.

Peran dari dari seorang Guru tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Di tautan berikut ini, Anda akan diminta untuk membaca dan memahami kompetensi-kompetensi apa saja yang perlu dimiliki oleh seorang Guru Penggerak.


Kompetensi guru dan kepala sekolah

Simak dan pelajari materi berikut ini.


Seperti dari bacaan yang sudah Anda simak, terdapat 4 kategori dalam kompetensi tersebut. Kategori tersebut yaitu mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, serta memimpin pengembangan sekolah. Seorang Guru Penggerak diharapkan mempunyai 4 kompetensi ini. Guru Penggerak tidak hanya berfokus pada sebagai pemimpin pembelajaran, akan tetapi juga menggerakkan diri serta lingkungan sekolah agar dapat mewujudkan sekolah yang berpihak pada murid. Ketika kita bisa membawa perubahan pada lingkungan sekitar kita, tentunya hasilnya juga akan lebih baik untuk murid kita.

Tugas C.1
Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan yang Anda harus jawab terkait dengan Peran-peran dari seorang Guru Penggerak. Silakan jawab dengan sejujurnya.
  1. Berdasarkan pengalaman Anda, peran apa yang sejauh ini Anda sering lakukan? Berikan contoh untuk memperjelas peran tersebut!
  2. Berdasarkan pengalaman Anda, peran apa yang sejauh ini Anda jarang lakukan? jelaskan.
  3. Ceritakan pengalaman yang paling Anda ingat terkait dengan Peran ini! Anda dapat memilih salah satu saja untuk diceritakan.


Tanggapan Reflektif

Terima kasih Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak. Anda sekarang sudah lebih memahami apa saja peran dari seorang Guru Penggerak. Untuk bisa lebih menjalani peran-peran ini, ada 5 nilai penting yang harus dihidupi oleh para Guru Penggerak. Kelima nilai ini yang akan menjadi pedoman bertindak dari seorang Guru Penggerak. Apa saja kelima nilai tersebut, mari kita lanjutkan ke bagian berikutnya.

D. NILAI-NILAI GURU PENGGERAK

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, di bagian A kita sudah mempelajari mengenai Profil Pelajar Pancasila yang menjadi sasaran utama dari seluruh rangkaian program pelatihan Guru Penggerak. Pada bagian B, kita juga sudah lebih memahami peran dari seorang Guru Penggerak. Pada bagian ini, kita akan mulai mengenali dan memaknai nilai-nilai dari seorang Guru Penggerak. Nilai-nilai ini yang diharapkan bisa muncul dari Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak sekalian. Nilai ini yang nantinya akan mendukung Bapak/Ibu Calon Penggerak dalam melaksanakan peran-peran Guru Penggerak, serta mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Nilai itu sendiri, menurut Rokeach (dalam Hari, Abdul H. 2015), merupakan keyakinan sebagai standar yang mengarahkan perbuatan dan standar pengambilan keputusan terhadap objek atau situasi yang sifatnya sangat spesifik. Kehadiran nilai dalam diri seseorang dapat berfungsi sebagai standar bagi seseorang dalam mengambil posisi khusus dalam suatu masalah, sebagai bahan evaluasi dalam membuat keputusan, bahkan hingga berfungsi sebagai motivasi dalam mengarahkan tingkah laku individu dalam kehidupan sehari-hari. Melihat peranan nilai sangat penting dalam kehidupan tingkah laku sehari-hari, maka rasanya penting bagi seorang Guru Penggerak untuk bisa memahami dan menjiwai nilai-nilai dari seorang Guru Penggerak.

Kelima nilai dari Guru Penggerak adalah: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid.

Nilai ini sendiri berkaitan erat dengan peran yang sudah kita pelajari di bagian sebelumnya. Nilai ini yang diharapkan terus tumbuh dan dilestarikan dalam diri seorang Guru Penggerak. Kelima ini saling mendukung satu dengan lainnya, dan tentunya diharapkan menjadi pedoman berperilaku untuk seorang Guru Penggerak.

D. 1. Mandiri

Mandiri berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya. Segala perubahan yang terjadi di sekitar kita maupun pada diri kita, muncul dari diri kita sendiri. Ketika kita hanya menunggu sesuatu untuk terjadi, seringkali hal tersebut tidak pernah terjadi. Karena itu seorang Guru Penggerak diharapkan mampu mendorong dirinya sendiri untuk melakukan perubahan, untuk memulai sesuatu, untuk mengerjakan sesuatu terkait dengan perubahan apa yang diinginkan untuk terjadi.

Guru Penggerak yang mandiri, berarti guru tersebut mampu memunculkan motivasi dalam dirinya sendiri untuk membuat perubahan baik untuk lingkungan sekitarnya ataupun pada dirinya sendiri. Hal ini terutama perlu muncul dalam aspek pengembangan dirinya. Seorang Guru Penggerak termotivasi untuk mengembangkan dirinya tanpa harus menunggu adanya pelatihan yang ditugaskan oleh sekolah ataupun dinas. Guru Penggerak mendorong dirinya untuk meningkatkan kapabilitas dirinya tanpa perlu dorongan dari pihak lain.

Beberapa poin untuk menguatkan nilai Mandiri pada nilai Guru Penggerak adalah sebagai berikut:
  1. Tentukan tujuan perubahan yang ingin dicapai dan dampak dari pencapaian tujuan tersebut. Apabila ada suatu perubahan yang ingin Anda lihat (baik pada diri Anda, maupun hal di sekitar Anda) mulailah dengan tujuannya terlebih dahulu. Setelah Anda tahu tujuannya, lalu susun rutenya dalam bentuk tujuan yang lebih kecil. contoh: Tujuannya, ingin meningkatkan kemampuan penggunaan perhitungan numerikal di microsoft excel, untuk membantu pekerjaan administrasi menjadi lebih mudah. Dari sini susunlah rute cara belajar Anda, sesuai dengan kapabilitas Anda. Contoh rute: dalam seminggu ini, sudah harus bisa perhitungan dengan menggunakan fungsi numerikal tambah dan kurang. Cara belajar dengan menggunakan youtube misalnya. Dengan penggambaran tujuan dan rute yang jelas kita akan semakin tahu apa yang harus kita lakukan dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Hal ini yang akan mendorong kita untuk lebih mandiri.
  2. Rayakan keberhasilan dalam setiap pencapaian. Pencapaian tujuan tidak mudah, bahkan tujuan yang dirasa kecil sekalipun membutuhkan daya, waktu, dll. Apabila kita sudah mencapai tujuan tertentu, rayakan keberhasilan dengan sesuatu yang kita suka. Dengan begitu kita bisa memotivasi diri kita untuk mencapai tujuan selanjutnya.
Tugas D.1 Mandiri
  1. Berdasarkan pemahaman Anda, apa saja kata kunci dari dari nilai Mandiri? Anda dapat menemukan kata kunci berdasarkan bacaan ataupun kata-kata lainnya yang mempunyai makna sesuai dengan nilai tersebut
  2. Apa contoh perilaku yang bisa dilakukan oleh seorang Guru Penggerak terkait nilai mandiri?
  3. Silakan Anda ceritakan secara singkat pengalaman Anda yang terkait dengan nilai Mandiri ini!
Jawab;
  1. Kata kunci dari nilai mandiri adalah Keinginan untuk maju dan berkembang. 
  2. Contoh perilaku yang dapat dilakukan terkait nilai mandiri adalah senantiasa mengembangkan potensi diri tanpa bergantung pada orang lain. Selalu mendorong, memotivasi diri dalam mengubah pola pikir dan mengembangkan diri dengan aktif mengikuti berbagai pelatihan dan webinar tanpa harus menunggu adanya pelatihan yang ditugaskan oleh sekolah ataupun dinas. 
  3. Pengalaman saya terkait nilai mandiri adalah mencari sendiri kegiatan yang bersifat pengembangan keprofesian berkelanjutan seperti pelatihan- pelatihan, bimtek atau webinar. Informasi mengenai pelatihan atau webinar secara mandiri dan aktif saya dapatkan dari berbagai macam media. Disaat pandemi Covid19 ini begitu banyak webinar- webinar yang diselenggarakan. Kita bisa mencari informasi nya dari WAG, Instagram, facebook, telegram dan media social lainnya. Ada yang pendaftarannya gratis dan ada juga yang berbayar. Kita bisa mengikuti banyak webinar sesuai keinginan kita dengan menyesuaikan jadwal webinarnya. Beda hal nya dengan masa sebelum pandemi. Pelatihan yang bisa diikuti terbatas, itupun kalau kita ditunjuk oleh dinas atau kepala sekolah. Bahkan dalam setahun, belum tentu ada panggilan untuk mengikuti pelatihan- pelatihan.

D. 2. Reflektif

Reflektif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa merefleksikan dan memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri serta pihak lain. Proses perwujudan Profil Pelajar Pancasila, juga perjalanan menjadi Guru Penggerak pastinya akan penuh dengan pengalaman-pengalaman yang bervariasi. Pengalaman-pengalaman ini bisa menimbulkan kesan positif maupun negatif. Dengan mengamalkan nilai reflektif, Guru Penggerak diajak untuk mengevaluasi kembali pengalaman-pengalaman tersebut, hingga bisa menjadi pembelajaran dan panduan untuk menjalankan perannya di masa mendatang.

Guru Penggerak yang memiliki nilai reflektif mau membuka diri terhadap pengalaman yang baru dilaluinya, lalu melakukan evaluasi terhadap apa saja hal yang sudah baik, serta apa yang perlu dikembangkan. Apa yang dievaluasi tentu saja beragam, bisa terhadap kekuatan dan keterbatasan diri sendiri, pendapat yang dimiliki oleh diri sendiri, proses, dll. Guru Penggerak yang reflektif tidak hanya berhenti sampai berefleksi namun juga sampai melakukan aksi perbaikan yang bisa dilakukan. Mereka juga senantiasa terbuka untuk meminta dan menerima umpan balik dari orang-orang di sekelilingnya.

Model Refleksi 4P

Ada banyak model dalam melakukan refleksi, beberapa di antaranya adalah:

Model refleksi 4P merupakan model pertanyaan yang bisa kita gunakan untuk memaknai pengalaman yang sudah pernah kita rasakan sebelumnya. Keempat langkah ini merupakan terjemahan dari 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yaitu:
  1. Peristiwa (Facts): paparan obyektif berdasarkan pengalaman nyata atas apa yang sejauh ini telah dialami. Contoh pertanyaan: apa kendala yang saya hadapi? apa hal baik yang saya alami dalam proses tersebut? apa yang saya lakukan dalam mengatasi kendala tersebut? apakah tindakan tersebut berhasil?
  2. Perasaan (Feelings): apa yang dirasakan kini setelah mengikuti proses tersebut. Contoh pertanyaan: Apa yang saya rasakan ketika menghadapi kendala tersebut? ketika saya mencoba mengatasi kendala tersebut bagaimana perasaan saya?
  3. Pembelajaran (Findings): apa hal paling konkrit yang dapat diambil sebagai pembelajaran dan mungkin telah membawa makna baru. Contoh pertanyaan: apa yang saya pelajari dari proses ini? apa hal baru yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini?
  4. Penerapan ke depan (Future): apa hal yang dapat segera diterapkan baik sebagai individu. Contoh pertanyaan: apa yang bisa saya lakukan ke depannya dari pembelajaran di proses ini? pada aspek apa?
Model Refleksi 5M

Model refleksi 5M, yang diadaptasi dari model 5R (Bain, dkk, 2002, dalam Ryan & Ryan, 2013). 5M terdiri dari langkah-langkah berikut:
  1. Mendeskripsikan (Reporting): menceritakan ulang peristiwa yang terjadi
  2. Merespon (Responding): menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa yang diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil saat peristiwa berlangsung.
  3. Mengaitkan (Relating): menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan, keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang dimiliki.
  4. Menganalisis (Reasoning): menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa, untuk mendukung analisis tersebut.
  5. Merancang ulang (Reconstructing): menuliskan rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.
Tugas D.2 Reflektif
  1. Berdasarkan pemahaman Anda, apa saja kata kunci dari dari nilai Reflektif? Anda dapat menemukan kata kunci berdasarkan bacaan ataupun kata-kata lainnya yang mempunyai makna sesuai dengan nilai tersebut
  2. Apa contoh perilaku yang bisa dilakukan oleh seorang Guru Penggerak terkait nilai Reflektif?
  3. Silahkan Anda ceritakan secara singkat pengalaman Anda yang terkait dengan nilai Reflektif ini!
D3. Kolaboratif

Kolaboratif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah (contoh: orang tua murid dan komunitas terkait) dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, seorang Guru Penggerak akan bertemu banyak sekali pihak yang mampu mendukung pencapaian Profil Pelajar Pancasila. Guru Penggerak diharapkan mampu merangkul semua pihak itu.

Guru Penggerak yang menjiwai nilai kolaboratif mampu membangun rasa kepercayaan dan rasa hormat antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya, serta mengakui dan mengelola perbedaan peran yang diemban oleh masing-masing tiap pemangku kepentingan sekolah dalam mencapai tujuan bersama.

Perlu diperhatikan, kolaboratif mampu muncul dalam perilaku seperti kerjasama, berkomunikasi, memahami peran masing-masing pihak dalam suatu situasi tertentu, termasuk memberikan feedback juga merupakan bagian dari kolaborasi.

Tugas D.3 Kolaboratif
  1. Berdasarkan pemahaman Anda, apa saja kata kunci dari dari nilai Kolaboratif? Anda dapat menemukan kata kunci berdasarkan bacaan ataupun kata-kata lainnya yang mempunyai makna sesuai dengan nilai tersebut
  2. Apa contoh perilaku yang bisa dilakukan oleh seorang Guru Penggerak terkait nilai Kolaboratif?
  3. Silahkan Anda ceritakan secara singkat pengalaman Anda yang terkait dengan nilai Kolaboratif ini!
D. 4. Inovatif

Inovatif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu ataupun permasalahan tertentu. Di tengah perkembangan zaman yang semakin maju, masalah yang muncul pun juga semakin bervariasi. Untuk bisa mengatasi beragam masalah tersebut, diperlukan lah jiwa inovatif dari seorang Guru Penggerak, agar bisa datang dengan penyelesaian masalah yang mungkin tidak biasa namun tepat guna. Seorang Guru Penggerak yang mempunyai nilai inovatif ini, mampu menggunakan nilai reflektifnya dalam mengevaluasi sebuah proses ataupun masalah, dan mencari gagasan-gagasan lainnya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dibutuhkan kejelian dari seorang Guru Penggerak untuk melihat peluang/potensi yang ada di sekitarnya (baik dari guru lain, murid, kepala sekolah, orang tua murid, komunitas lainnya) untuk mendukung ide orisinal demi menguatkan pembelajaran murid.

Nilai inovatif ini juga mendukung keterbukaan para Guru Penggerak terhadap gagasan serta ide lain yang muncul dari luar dirinya untuk memecahkan masalah, mencari informasi lain yang bisa mendukung prosesnya, sudut pandang orang lain yang bisa membantu dirinya dalam menemukan inspirasi pemecahan masalah ataupun mengambil keputusan, hingga pada akhirnya melakukan solusi/aksi nyata untuk mengatasi permasalahan.

Tugas D.4 Inovatif
  1. Berdasarkan pemahaman Anda, apa saja kata kunci dari dari nilai Inovatif? Anda dapat menemukan kata kunci berdasarkan bacaan ataupun kata-kata lainnya yang mempunyai makna sesuai dengan nilai tersebut
  2. Apa contoh perilaku yang bisa dilakukan oleh seorang Guru Penggerak terkait nilai Inovatif?
  3. Silahkan Anda ceritakan secara singkat pengalaman Anda yang terkait dengan nilai Inovatif ini!
5. Berpihak pada Murid

Berpihak pada murid disini berarti seorang Guru Penggerak selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utama. Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru Penggerak didasari pembelajaran murid terlebih dahulu, bukan dirinya sendiri. Segala hal yang kita lakukan, harus tertuju pada perkembangan murid, bukan pada pemuasan diri kita sendiri, maupun orang lain yang berkepentingan. Sebagai Guru Penggerak yang memiliki nilai ini, kita selalu harus mulai berpikir dari pertanyaan “apa yang murid butuhkan?”, “apa yang bisa saya lakukan untuk membuat proses belajar ini lebih baik?” dll.

Yang perlu seorang Guru Penggerak ingat, bahwa ini adalah nilai yang utama dan penting. Pada modul 1.1 kita sudah bahas bahwa filosofi utama dari Ki Hadjar Dewantara menekankan pada pemusatan orientasi pendidikan pada murid. Sebagai Guru Penggerak, mengutamakan keberpihakan pada murid adalah pedoman perilaku yang utama.

Tugas D.5 Berpihak pada Murid
  1. Berdasarkan pemahaman Anda, apa saja kata kunci dari dari nilai Inovatif? Anda dapat menemukan kata kunci berdasarkan bacaan ataupun kata-kata lainnya yang mempunyai makna sesuai dengan nilai tersebut
  2. Apa contoh perilaku yang bisa dilakukan oleh seorang Guru Penggerak terkait nilai Berpihak pada Murid?
  3. Silahkan Anda ceritakan secara singkat pengalaman Anda yang terkait dengan nilai Berpihak pada Murid ini!
Penutup

Demikian paparan materi untuk Eksplorasi Konsep Bapak/Ibu Calon Penggerak. Semoga paparan singkat ini bisa memberikan wawasan baru pada Program Guru Penggerak ini. Sampai Jumpa di Forum Diskusi Tertulis.

Sumber: LMS Modul CGP Kemdikbud

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "1.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Nilai dan Peran Guru Penggerak"

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di blog "robi-biologi". Pertanyaan dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini.