Gejala- gejala defisiensi mineral

Gejala- gejala defisiensi bergantung pada:

1. Fungsi atau peran mineral sebagai nutrien

Misalnya, defisiensi magnesium, salah satu komponen klorofil, menyebabkan klorosis, yaitu penguningan daun- daun. Pada beberapa kasus, hubungan antara defisiensi mineral dan gejala- gejalanya tidak berjalan secara langsung. Misalnya, defisiensi besi dapat menyebabkan klorosis walaupun klorofil tidak mengandung besi, karena ion- ion besi dibutuhkan sebagai kofaktor pada salah satu langkah enzimatik dari sintesis klorofil.

2. Mobilitas mineral di dalam tumbuhan
  • Jika suatu nutrien bergerak bebas, gejala- gejalanya akan timbul terlebih dahulu pada organ- organ yang lebih tua karena jaringan- jaringan yang lebih muda dan sedang tumbuh memilki ‘daya menarik’nutrien yang lebih besar namun jumlahnya terbatas. Misalnya, magnesium bersifat relatif mudah bergerak dan memiliki kecendrungan untuk bergerak ke dedaunan muda. Oleh karena itu, tumbuhan yang mengalami defisiensi magnesium menunjukan tanda- tanda klorosis pada dedaunan yang lebih tua.
  • Jika defesiensi mineral yang relatif tidak bergerak memengaruhi bagian- bagian tumbuhan muda terlebih dahulu. Jaringan- jaringan yang lebih tua bisa memiliki mineral dalam jumlah cukup yang dipertahankan selama periode kekurangan suplai. Misalnya, besi tidak bergerak bebas di dalam tumbuhan, dan defisiensi besi menyebabkan penguningan daun muda sebelum efek apa pun terlihat pada daun yang lebih tua.

Hal- hal yang berkaitan dengan defisiensi mineral:
  1. Defisiensi fosfor, kalium, dan terutama nitrogen paling sering terjadi.
  2. Kelangkaan mikronutrien jarang terjadi, dan cenderung terjadi di wilayah- wilayah geografis tertentu akibat perbedaan komposisi tanah.
  3. Defisiensi seng pada pohon- pohon buah biasanya dapat disembuhkan dengan memakukan beberapa paku seng ke dalam setiap batang pohon.
  4. Overdosis nutrien dapat merugikan atau meracuni tumbuhan. Terlalu banyak nitrogen, misalnya dapat menyebabkan pertumbuhan sulur yang berlebihan pada tanaman tomat, sehingga produksi buah yang baik justru menurun.
Defisiensi mineral pada daun jagung



Defisiensi mineral yang paling umum, seperti yang terlihat pada daun jagung
  • Defisiensi fosfat: daun jangung memiliki tepian yang berwarna ungu kemerahan, terutama pada daun muda
  • Defisiensi kalium: daun menunjukan ciri ‘terbakar’ atau kekeringan disepanjang ujung dan tepian daun tua
  • Defisiensi nitrogen: daun menguning yang dimulai di ujung daun dan bergerak di sepanjang bagian tengah daun yang tua.

Berikut ini tabel gejala- gejala defisiensi makronutrien dan mikronutrien secara lengkap 
Gejala- gejala defisinsi mineral pada tumbuhan

Sumber: Biologi Campbell Jilid 2

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gejala- gejala defisiensi mineral"

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di blog "robi-biologi". Pertanyaan dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini.